Home Page

ARTIKEL IKL GOMBONG

CERITA TENTANG "NGOMBONG"
oleh Sudrajad Mingan


Cerita tentang Gombong seperti disebut di atas menyiratkan kebanggan saya pada nyang namanya Nggombong. Betapa tidak, siapa yang nggak kenal Mantan Presiden Pak Harto. Dulu pernah sekolah di Nggombong, ya itu di Dodik nyang sekarang terkenal dengan Secata. Gimana nggak hebat, Presiden ( waktu jaya-jayanya ) sekolahnya aja di Nggombong.
Saya jadi berpikir , kenapa pada waktu jaman tahun 1980-an belum banyak orang ngoombong yang jadi orang. Terlintas dalam pikiran saya adalah bahwa hal ini disebabkan karena belum adanya sekolah menengah lanjutan . Pada waktu itu, tepatnya jaman tahun 50 dan 60-an memang belum ada sekolah lanjutan di Nggombong. Adanya cuma SR dan SRP. Jadi , kalau mau sekolah lagi harus ke purwakerta , purwareja atau jokja. Makanya jangan heran kalau, di tempat ini banyak menelurkan orang-orang top dalam bidangnya. Sekarang baru ketahuan, Nggombong juga bisa.

On line selalu ke ( www.ikl.itgo.com )



DUNIA BAGAI SEDAUN KELOR.
Certa lain lagi, pernah saya satu kantor dengan rekan yang bukan dari Nggombong. Beliau katakanlah sudah masa pensiun , akan tetapi jiwa prajuritnya ( beliau purnawirawan ) masih lengket. Pantang mundur dan setia pada sumpah prajurit , pas dengan jabatannya sebagai chief security . Suatu ketika si Rekan akan menikahkan putrinya yang sekolah di Mbandung. Tanpa ba bi bu lagi saya berkata ke Rekan saya tersebut, Insya Allah saya akan datang tanpa banyak nanya siapa calon mempelai laki-lakinya. Waktu itu si Rekan hanya samar-samar mengatakan bahwa si mempelai laki-laki berasal dari Jawa ( Tengah ) dan bicaranya ÃÃâ Sampai disini , sudah pasti belum menarik perhatian saya. Yang menarik saya adalah setelah si Rekan mengatakan bahwa si calon menantu lulusan perguruan tinggi terkemuka di mBandung dan bernama Mba-mbank. Akhirnya, pasti teman-teman bisa nebak. PENGANTIN LAKI-LAKINYA BAMBANG ASTO PUTRO alias siu. DUNIA BAGAI SEDAUN KELOR nggak taunya ketemune wong nggombong juga . Eh, dicari kemana mana ndak ada/ ketemu nggak tahunya cempulek ada sini.
Masih banyak cerita menarik lagi tentang Nggombong, tapi ada baiknya memberi kesempatan yang mau lewat dulu ( Biasa , IKLAN ).

BREAKING NEWS
Jika ada rezeki lebih, kirimkan zakat mal / sodakoh anda ke Yayasan anak Yatim Piatu di Gombong dg no rek 073 000174304 901 BNI Cab Gombong an Subiyono Hs kofirmasi ( 0287 7471 426 )

Dana Beasiswa IKL Gombong transfer ke BCA KCP Bandara S/H Term D a/n Herlina Ratnaningsing (bendahara IKL) rek no 551-0064498
konfirmasi Menik Supriati HP 08158802072
Send an email


Nitisudarmo, Woko, "Improving Infrastructure Facilities in
In the South Gombong area of
Kebumen 'in Central Java, Indonesia, there are several tourist attractions
primarily visited by domestic travelers. Some of the tourism attractions in
this area are very rarely visited, although they possess
great natural beauty. This area also provides a significant share of local
products for the region. These factors have a potential for ameliorating local
and regional tourism and economic development. The problem that
exists, however, is the lack of infrastructural facilities in
the area.




The purpose of this study is to develop a
planning strategy for improving infrastructural facilities, and for
stimulating "nature" tourism and economic development in the area. An effort
will be made to consider the potential impact of sub-development on the
environment, and to suggest ways of minimizing environmental
degradation.




By- using examples relevant to potential and
existing resources, this study focuses on various aspects of tourism,
infrastructure, environment, and public participation. Economic considerations
will be used in the analysis of analyze infrastructure development with a
focus on transportation. Tourism and infrastructure development, however, are
more successful in supplementing the local economy when the scale of
development is well matched with local resources and institutions (Loukissas,
1977).




Without careful planning, improvements in
infrastructure and tourist facilities in South Gombong might threaten existing
environmental stability. To minimize these potential negative impacts and to
maximize positive impacts to the environment, community and environmental
approaches are employed 'in the improvement of touri sm and economic
development 'in the area.